Jan 26, 2012

Inikah Cinta?


Inikah Cinta? by: Firdauzi Azzahra

            “untuk apa kau mempedulikannya ?! ia saja tak pernah mempedulikan perasaanmu” , “untuk apa kau memikirkannya ?! ia saja tak pernah memikirkanmu” , untuk apa kau mengingatnya ?! ia saja sudah lupa padamu”
            itulah beberapa kalimat yang selalu mereka ucapkan ketika aku mulai bercerita tentang keluhan hatiku akan dirinya, dirinya yang kini meninggalkanku dengan tidak adanya rasa bersalah sedikitpun dalam hatinya, dia yang selalu menjadi penyebab tangisku setiap malam.
            Ya, dia mantanku! Mantanku yang sampai saat ini masih sangat kucintai, yang sampai saat ini masih kuharapkan kehadirannya kembali untuk mengisi hidupku.
            Bukankah aku terlihat sangat bodoh, mencintai orang yang sudah mengabaikanku, menganggapku tak ada, dan selalu menjadi penyebab tangisku? Tapi aku tak peduli! Aku tak peduli dengan rasa sakitku, aku tak peduli dengan apa yang ia lakukan padaku, aku hanya ingin dia kembali !
            terkadang aku berpikir, tak pernahkah sekalipun ia merindukan saat-saat indah yang pernah kita lalui? Saat dimana kita bisa tertawa bersama , menari bersama hujan, saat kau menggenggam erat tanganku.
            Tuhan…. Aku merindukannya, sungguh aku merindukannya, merindukan ia yang bahkan hampir setiap hari kutemui.
            Kini ku hanya bisa memperhatikan tingkahnya dari kejauhan, menikmati senyumnya dari jarak yang cukup jauh dari bangkuku. Seandainya dia tau, aku selalu menyelipkan namanya dalam setiap doaku, aku selalu berdoa agar Tuhan selalu menjaganya, melidunginya, seperti saat ia melindungiku dari derasnya hujan sore itu dengan jaket hitamnya.
            Tak ada lagi orang yang bisa ku panggil “sayang”, tak ada lagi orang yang menghapus air mataku ketika ku menangis, tak ada lagi orang yang setiap pagi harus kubangunkan walau hanya melalui pesan singkat, tak ada lagi orang yang suka mencubit pipiku, tak ada lagi orang yang harus kuperingatkan makan dan sholat, tak ada lagi orang yang menemaniku bersepeda ketika berangkat dan pulang sekolah, tak ada lagi orang yang suka mencoret-coret bukuku dengan tulisan “I love firda!”
            Mudah bagiku untuk melupakanmu, tapi sangat sulit melupakan semua kenangan indah yang pernah kita lalui.
            Ingin sekali aku mengatakan ini padanya, “masih ingatkah kau saat kau berkata bahwa masa pacaran yang paling lama untukmu hanya 4 bulan? Kau tau apa yang kupikirkan saat itu? Aku bertekad dalam hati ingin menjaga hubungan ini, setidaknya sampai 4 bulan. Tapi ternyata baru 2 bulan lebih 23 hari, kau memutuskan untuk berpisah. Ternyata aku kau anggap sama seperti mantan-mantanmu! hanya kau permainkan, lalu kau tinggalkan begitu saja! Sebenarnya dimana letak hatimu? Atau kau memang sudah tak mempunyai hati?”
            Aku bingung dengannya, dulu ia begitu memujaku, selalu menghargai perasaanku, selalu memberiku perhatian. Memang semua akan berubah seiring berjalannya waktu, begitu pula dengan perasaan manusia, aku pahami itu. Tapi ia cepat sekali berubah! Ia bilang ia mencintaiku, ia bilang ia akan menggenggam rasa cintanya sampai akhir menutup mata, ia bilang ia akan…… ah sudahlah, terlalu banyak kata-kata indah yang ia ungkapkan padaku, ia memang terlalu mudah bicara cinta, tapi tak pernah bisa membuktikannya.
            Dan disinilah letak kebodohanku, aku tau ia begitu padaku, aku tau ia tak pernah peduli dengan perasaanku, aku tau ia tak pernah menganggapku ada, aku tau ia selalu mengabaikanku, tapi aku tetap tak bisa melupakannya, apalagi mengusirnya pergi dari hatiku.
            Tapi aku percaya suatu hari nanti aku bisa melupakan sosoknya dari benakku, meskipun aku tak tau kapan, dan meskipun itu akan sangat sulit kulakukan. Aku pun yakin aku bisa bahagia tanpanya, aku bisa bahagia dengan caraku sendiri :’)


7 comments:

  1. sungguh indah banget dunia kalo lagi dirundung asmara

    ReplyDelete
  2. ini curahan hati ya mas hehehe..:)

    ReplyDelete
  3. ini curahan hati ya mas hehehe..:)

    ReplyDelete
  4. Ini apa pengalama pribadi nih gan?hehehhe.Inikah namnaya cinta oh inikah cinta:D

    ReplyDelete
  5. @Gerald Assa ini cerpen temen saya kok, mungkin juga curahan hatinya.. :)

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung. Mohon beri komentar jika ada yang kurang.