May 1, 2012

Keimanan Si Pandai Besi

KEIMANAN SI PANDAI BESI

  Serombongan orang Quraisy mempercepat langkah menuju rumah Khabab bin Arats, untuk mengambil pedang-pedang pesanan mereka. Memang, Khabab seorang pandai besi yang ahli membuat senjata, terutama pedang. Biasanya, Khabab hampir tidak pernah meninggalkan rumah dan pekerjaannya, tapi hari itu ia tidak ada di rumah. Mereka akhirnya menunggu Khabab pulang. Beberapa lama kemudian, datangah Khabab.
http://infotips-rama.blogspot.com/
  "Sudah selesai pedang-pedang kami, hai Khabab?" tanya salah seorang dari rombongan Quraisy. Sekalipun ditanya, Khabab justru terlihat berbicara sendiri, "Sungguh keadaanya sangat menakjubkan," katanya.
http://infotips-rama.blogspot.com/
  "Hai Khabab, keadaan apa yang kau maksud? Yang kami tanyakan adalah soal pedang kami. Apakah sudah selesai kamu buat?" tanya orang itu kembali.
http://infotips-rama.blogspot.com/
  Dengan pandangan seolah-olah menerawang jauh, Khabab balik bertanya, "Apakah tuan-tuan sudah melihat dan sudah pernah mendengar ucapannya?"
http://infotips-rama.blogspot.com/
  Orang-orang Quraisy itu saling berpandangan dan diliputi tanda keheranan. Dengan pura-pura satu diantara mereka bertanya,"Dan kamu apakah sudah melihatnya, hai Khabab?"
  "Siapa maksud kalian?" Khabab balik tanya lagi.
  "Yang kami maksudkan, orang yang kamu katakan tadi,"
  "Benar! Telah kulihat dan aku mendengarkan. Kusaksikan kebenaran yang terpancar darinya, dan cahaya bersinar dari tutur katanya," jawab Khabab.
http://infotips-rama.blogspot.com/
  Khabab mengatakan hal itu kepada mereka. Jadi, secara terang-terangan khabab menyatakan
keimanannya di depan mereka. Sekarang barulah orang Quraisy itu mengerti. "Siapa orang yang kau katakan itu, hai budak Ummi Anmar?" tanya salah seorang diantara mereka. "Siapa lagi, hai Arab sahabatku. Siapa lagi diantara kaum Anda yang darinya terpancar kebenaran dan dari tutur katanya bersinar cahaya, selain dia?" Jawab Khabab dengan tenang.
http://infotips-rama.blogspot.com/
  "Rupanya yang kamu maksudkan adalah Muhammad," ujar seorang dari mereka. "Memang, ia adalah utusan Allah untuk membebaskan kita dari kegelapan menuju terang," jawab Khabab penuh kebanggaan.
Tiba-tiba serentak orang-orang Quraisy itu memukul Khabab dengan membabi buta penuh kebencian hingga tak sadarkan diri. Dan sejak peristiwa itu, Khabab menjadi sasaran penganiayaan orang-orang Quraisy. Semua besi yang dijadikan bahan pembuat pedang, mereka jadikan alat untuk merantai tubuh dan kaki Khabab. Bahkan bekas majikannya, Ummi Anmar ikut menyiksa Khabab. Namun, Khabab menanggung penderitaan dengan sabar, tabah dan tawakal.
http://infotips-rama.blogspot.com/
  Suatu ketika, Rasulullah SAW lewat di tempat penyiksaan Khabab. Beliau ikut prihatin dan menaruh rasa iba atas penderitaan yang dialami Khabab. Beliau pun hanya bisa mendoakan Khabab: "Ya Allah, limpahkan pertolongan-Mu kepada Khaba." Selang beberapa hari, atas kehendak Allah orang-orang Quraisy dan Ummi Anmar menerima hukuman qishas. Mereka terserang penyakit panas yang aneh dan mengerikan. Tiap hari, Ummi Anmar hanya bisa menjerit kesakitan dan tidak ada obat yang bisa menyembuhkan.


sumber: bacaan-bacaan Islam.

5

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung. Mohon beri komentar jika ada yang kurang.